Sejarah berdirinya SKC



Tana Toraja, Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo, daerah indah anugrah Tuhan merupakan daerah yang sejuk dan nyaman. Di daerah ini bertumbuh dan berkembang Gereja Tuhan dengan berbagai denominasi : Gereja Toraja, Gereja Katolik, Gereja Kibaid dan Gereja-gereja beraliran Pantekosta. Tetapi tetap hidup rukun dan damai. Dalam pertumbuhan gereja inilah sejak kecil anggota jemaatnya belajar bernyanyi. Menyanyi merupakan bagian integral yang sangat penting dari kehidupan peribadahan orang kristen. Oleh karena itu tidak heran kalau Tana Toraja juga dikenal sebagai daerah yang memiliki penyanyi-penyanyi yang berbakat. Kemampuan bernyanyi itu telah terbukti di berbagai event, salah satunya pesparawi. Bahkan telah beberapa kali Tana Toraja berhasil mewakili Sulawesi Selatan ke tingkat Nasional.

Walaupun demikian, ternyata pembinaan dan latihan secara sinambung dan intensif bagi penyanyi-penyanyi di Tana Toraja ini belum menjadi perhatian serius, baik oleh Gereja maupun pemerintah daerah. Pada sisi lain, penyanyi-penyanyi di Tana Toraja lebih sering bernyanyi solo, duet, trio ataupun kuarted. Belum terorganisir dalam kelompok Paduan Suara secara sinambung.

Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya satu kelompok Paduan Suara, yang kemudian dikenal dengan nama SUARA KASIH CHORALE, yang biasa dipanggil SKC. SUARA KASIH CHORALE (SKC) ini merupakan buah dari kerinduan beberapa orang penyanyi dalam rangka menyalurkan kerinduan hati bernyanyi, berlatih dan terlibat dalam pelayanan gereja secara sinambung.
Kelompok nyanyi ini independen. Tidak terikat pada satu denominasi Gereja maupun oleh oraganisasi lain, juga oleh pemerintah. Dia merupakan bukti nyata pergerakan OIKUMENE di Tana Toraja karena anggotanya berasal dari GEREJA TORAJA, GEREJA KATOLIK, GEREJA PANTEKOSTA, GEREJA KIBAID. Ini merupakan bukti bahwa perbedaan bukan alasan untuk tidak bersatu. Ini adalah Oikumene in action.

Tidak lama sesudah kelompok Paduan Suara ini terbentuk dan mulai latihan dengan biaya sendiri, diadakanlah KONSULTASI PENDETA GEREJA TORAJA di Hotel Misiliana pada tanggal 1-5 September 2005. Pada kesempatan itu, panitia mengundang Kelompok Paduan Suara ini untuk ikut dalam pelayanan pada ibadah pembukaan Konsultasi tersebut. Dan Kelompok Paduan Suara ini menyanyikan lagu : Kudengar Suara Tuhan” ciptaan Piet Lewakabesi. Dan personilnya adalah :

1. Endang Bidangan (Njok Arrang)
2. Ida Ibrahim (njok Rey)
3. Elfrina Kombongkila’ (Ina)
4. Dewi Handayani Kombongkila’ (Dewi)
5. Pdt. Masak Etung Abang (Tanta Nona)
6. Pdt. Roslin Leppong (Tanta Occing)
7. Christianty Mangoting (Anti’)
8. Andang Ary (Andang)
9. Idris ary (Om Diris)
10. Dominikus Salut
11. Pdt. Yusak Toding (Pong Arrang)
12. Pdt. Bernadus Randuk

Sekali lagi, pada mulanya kelompok Paduan Suara ini belum punya nama. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya ternyata sangat diperlukan sebuah nama dan orang-orang yang mengurusnya. Karena itu hadirlah “SUARA KASIH CHORALE” yang dilatih oleh Om Diris. Untuk waktu-waktu tertentu juga dilatih oleh Om Andang atau anggota yang lain karena memang mereka punya potensi untuk melatih. Dan untuk urusan organisasi diserahkan kepada Pdt. Bernadus Randuk sebagai Ketua SKC.

Puji Tuhan karena telah memberi kesempatan kepada SKC untuk terus tumbuh dan berkembang dan juga turut dalam pelayanan. Inilah personil SKC saat ini.

SOPRANO
1. Endang Bidangan (Njok Arrang)
2. Ida Ibrahim (njok Rey)
3. Elfrina Kombongkila’ (Ina)
4. Dewi Handayani Kombongkila’ (Dewi)
5. Christianty Mangoting (Anti’)
6. Pdt. Monika Randan

ALTO
7. Pdt. Masak Etung Abang (Tanta Nona)
8. Pdt. Roslin Leppong (Almh)
9. Nita Lebang
10. Grace Polandos
11. Hilda Calvin
12. Mei
13. Noprianty Palayukan,

TENOR
14. Andang Ary (Andang)
15. Pdt. Yusak Toding (Pong Arrang)
16. Tomma Linorante
17. Aryanta Ary
18. Tarto

BAS
19. Idris ary (Om Diris)
20. Pdt. Bernadus Randuk
21. Yulius Thana
22. Yansen Rombe
23. Yoseph Rombe
24. Nataniel (Naneng)
25. Henos (Eno)
26. Pdt. Andre (Beks)
27. Eli Bernard.
28. Erick Crystal R.A.

Tentu tetap menjadi harapan bahwa Kelompok Paduan Suara akan selalu bertumbuh dan berkembang di Tana Toraja. Untuk itu sangat dibutuhkan perhatian serius dari Gereja-Gereja juga Pemerintah Daerah dalam rangka pembinaan. Merupakan kebanggaan besar dan juga kenangan indah yang menjadi motivasi untuk bernyanyi lebih baik ketika anggota SKC bergabung dalam TORAYA CHOIR (TC) berhasil keluar sebagai juara I kategori Folkflore Pesparawi Nasional di Medan tahun 2007 lalu dengan lagu “PA’TEINDE” ciptaan Pdt. Tiku Rari. Dan juga meraih medali perak kategori Folkflore dengan lagu Pa’teinde’ dan Bugi’ ciptaan Pdt. Tiku rari dan Idris Ary pada ASIAN CHOIR GAMES di Jakarta, November 2007.

Salam SKC
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
( Roma 11:36)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kenapa belum dirubah Om yansen

Anonim mengatakan...

salam dari jakarta
moga SKC tetap maju dalam pelayanan walau pun sebenarnya sangat sulit....
tetapi itulah indahnya....

Nadus